MODEL BAJU DARI TAHUN KE TAHUN





 Fashion atau tren pakaian memang terus berkembang dan berubah setiap tahunnya. Setiap tahun, ada elemen-elemen baru yang muncul, sementara yang lama sering kali kembali dengan sentuhan modern. Perubahan fashion ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk budaya pop, film, musik, media sosial, dan tentu saja pergerakan sosial serta isu-isu global. Berikut adalah gambaran umum mengenai evolusi fashion baju dari tahun ke tahun, dengan beberapa tren besar di setiap era:


1. Tahun 1920-an: The Roaring Twenties

Pada dekade ini, fashion didominasi oleh gaya yang lebih bebas dan modern. Pakaian wanita mulai lebih praktis, dengan gaun-gaun flapper yang pendek dan longgar, serta aksesori seperti headband, pita, dan sarung tangan panjang. Sementara itu, pria lebih sering mengenakan setelan jas dengan potongan yang lebih ramping.


Tren utama: Gaun flapper, bob haircut, setelan jas klasik, aksesori headband.


 2. Tahun 1930-an: Elegansi dan Feminitas

Era ini memperkenalkan siluet feminin yang lebih elegan. Pakaian wanita lebih mengarah pada bentuk tubuh yang lebih terstruktur dan dramatis. Gaya glamour Hollywood semakin memengaruhi fashion, dengan gaun panjang yang mengalir dan detil yang mewah.


Tren utama: Gaun malam glamor, siluet yang lebih terstruktur, aksesori besar seperti topi.


3. Tahun 1940-an: Fashion Perang dan Praktis

Karena Perang Dunia II, banyak bahan pakaian yang langka, sehingga fashion cenderung lebih praktis dan sederhana. Wanita mengenakan rok pensil dan blus dengan potongan yang lebih fungsional, sementara pria mengenakan setelan jas yang lebih ketat dan fungsional.


Tren utama: Pakaian utilitarian, rok pensil, setelan jas pria yang lebih sederhana.


 4. Tahun 1950-an: Kembali ke Feminitas dan Glamour

Pada dekade ini, pakaian wanita kembali menonjolkan siluet yang lebih feminin dan bergaya. Gaun-gauan besar dan rok A-line menjadi tren besar, sementara pria sering terlihat mengenakan jas dengan potongan yang lebih panjang dan formal.


Tren utama: Gaun bergaya ball gown, rok A-line, setelan jas pria formal, polkadot, dan tampilan Marilyn Monroe.


5. Tahun 1960-an: Revolusi Mod dan Hippie

Tahun 60-an menghadirkan dua tren besar: gaya mod yang tajam dan minimalis, serta gaya hippie yang lebih bebas dan bohemian. Pakaian menjadi lebih berwarna dan penuh pola. Miniskirt, celana bell-bottom, dan pakaian berbahan denim menjadi ikonik.


Tren utama: Miniskirt, pakaian dengan pola geometris, celana bell-bottom, bohemian style.


 6. Tahun 1970-an: Gaya Disco dan Boho

Pada dekade ini, fashion semakin beragam dengan hadirnya gaya disco yang glamor dan gaya bohemian yang santai. Pakaian berbahan halus dan berkilau, seperti jumpsuit dan pakaian dengan aksen metalik, menjadi populer di kalangan para penggemar musik disco. Di sisi lain, gaya bohemian yang bebas dengan gaun panjang dan aksesori etnik juga sangat diminati.


Tren utama: Jumpsuit, pakaian berbahan metalik, motif etnik, gaya bohemian.


 7. Tahun 1980-an: Gaya Berani dan Ekstravaganza

Fashion 80-an terkenal dengan warna-warna cerah, pakaian oversized, dan siluet tegas. Perempuan mulai mengenakan pakaian yang lebih dramatis, dengan bahu lebar dan rok mini. Musim ini juga melihat kembali popularitas jaket kulit dan celana jins robek.


Tren utama: Bahu lebar, jaket kulit, celana jins robek, neon, pakaian oversized, dan aksesori besar.


8. Tahun 1990-an: Grunge dan Minimalisme

Fashion tahun 90-an menyaksikan kebangkitan dua gaya besar: grunge yang dipopulerkan oleh band-band seperti Nirvana (pakaian longgar, flanel, dan boots combat), dan minimalisme yang diperkenalkan oleh desainer seperti Calvin Klein dan Jil Sander, dengan pakaian yang simpel dan elegan. Celana jins potongan low-rise dan choker juga sangat populer.


Tren utama: Flanel, celana jins low-rise, choker, pakaian minimalis, boots combat.


 9. Tahun 2000-an: Streetwear dan Fast Fashion

Pada awal millennium, fashion mulai didominasi oleh gaya streetwear, dengan merk-merk seperti Supreme, Stüssy, dan A Bathing Ape menjadi sangat populer. Celana jins bootcut dan pakaian dengan logo besar mendominasi. Di sisi lain, fast fashion membuat tren bergerak lebih cepat, dengan pakaian yang lebih murah dan cepat terbuang.

Tren utama: Pakaian dengan logo besar, low-rise jeans, tank top, sneakers, dan streetwear.


10. Tahun 2010-an: Kembalinya Retro dan Fashion Berkelanjutan

Pada dekade ini, banyak tren fashion lama kembali, seperti gaya 90-an dengan sneakers chunky dan celana high-waisted, serta grunge yang lebih disesuaikan dengan estetika modern. Tren juga mulai bergeser ke arah keberlanjutan dan fashion ramah lingkungan, di mana banyak desainer dan merek berfokus pada material yang lebih ramah lingkungan.


Tren utama: Sneakers chunky, high-waisted jeans, athleisure, kembalinya tren 90-an, dan peningkatan kesadaran akan fashion berkelanjutan.


 11. Tahun 2020-an: Keanekaragaman dan Fashion Digital

Saat ini, kita melihat semakin banyaknya ekspresi diri melalui fashion, dengan fokus pada keberagaman dan inklusivitas. Desainer dan merek semakin memperkenalkan koleksi yang lebih inklusif dalam hal ukuran, bentuk tubuh, dan gender. Selain itu, dengan kemajuan teknologi, fashion digital (seperti fashion virtual dan koleksi NFT) mulai menjadi tren baru. Pakaian dengan elemen-elemen teknis, streetwear, serta keberlanjutan tetap menjadi fokus utama.


Tren utama: Streetwear modern, pakaian berbahan ramah lingkungan, fashion virtual, keberagaman dan inklusivitas, athleisure, dan kolaborasi merek.


Fashion setiap tahun memang berbeda, tetapi satu hal yang pasti adalah bahwa tren selalu berputar, dan banyak elemen dari tahun-tahun sebelumnya yang kembali hadir dengan interpretasi yang lebih segar. Apa gaya atau tren yang menurutmu paling berkesan dari tahun-tahun ini?





by. fio ranadila

Komentar

Postingan Populer